Budaya Akademik
Budaya akademik sebagai suatu subsistem perguruan tinggi memegang peranan penting dalam upaya membangun dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban masyarakat (civilized society) dan bangsa secara keseluruhan. Indikator kualitas perguruan tinggi sekarang dan terlebih lagi pada milenium ketiga ini akan ditentukan oleh kualitas civitas akademika dalam mengembangkan dan membangun budaya akademik tersebut.
Budaya akademik sebenarnya adalah budaya universal. Artinya, dimiliki oleh setiap orang yang melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Membangun budaya akademik perguruan tinggi merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Diperlukan upaya sosialisasi terhadap kegiatan akademik, sehingga terjadi kebiasaan di kalangan akademisi untuk melakukan norma-norma kegiatan akademik tersebut.
Universitas Selamat Sri (UNISS) sebagai salah satu perguruan tinggi yang masih sangat muda, baru saja berdiri, tentunya memiliki cita-cita dan harapan yang sangat tinggi terhadap pencapaian pembangunan budaya akademik yang mengedepankan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap memelihara dan mensinergikan nilai-nilai moral bangsa dan budaya sesuai dengan semboyan UNISS yakni “Smart With Morality”.
Pada prakteknya, proses pendidikan di UNISS akan ditekankan pada penguasaan IPTEK, IMTAQ dan skill, bahkan pendidikan lebih diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi lebih dibidangnya dan siap kerja atau menciptakan peluang kerja dengan tetap memberikan pendidikan karakter dan soft skill kepada mahasiswa. Pendidikan karakter perlu diberikan kepada mahasiswa dalam rangka membentuk civitas akademika UNISS yang bermoral, santun dan beretika.
Selain hal di atas, segenap civitas akademika UNISS akan dibiasakan dengan budaya literasi. Budaya literasi ini dipandang sangat penting, sebab kecendurangannya di kalangan masyarakat akademik perguruan tinggi, gagasan lebih sering disampaikan secara lisan melalui seminar atau diskusi, yang seringkali tidak disertai dengan bahan tulisan. Seharusnya gagasan-gagasan yang ada dituangkan dalam sebuah poko-pokok tulisan yang kemudian dapat dikembangkan dalam sebuah kajian penelitian maupun pengabdian, sekaligus sebagai bentuk pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Dengan berbagai sarana dan prasarana yang disediakan UNISS, segenap civitas akademika didorong untuk aktif, inovatif dan peka terhadap pengembangan kegiatan ilmiah baik dalam bidang teknik maupun sosial humaniora. Setiap civitas akademika diharapkan mampu untuk menjalankan tanggungjawab akademik maupun tanggungjawab sosial terkait dengan keilmuannya. Hal tersebut guna mendorong penerapan teori-teori bidang keilmuan masing-masing yang dipelajari agar bermanfaat bagi masyarakat secara menyeluruh.