Program MBKM Kampus Mengajar Angkatan 5: Mahasiswa Universitas Selamat Sri Menyelenggarakan Kegiatan Sosial di SD Negeri Bugangin
Di era modern ini, pendidikan tidak lagi terbatas pada ruang kelas. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia semakin giat terlibat dalam Program Mahasiswa Berprestasi Kampus Mengajar (MBKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek Dikti). Salah satu contohnya adalah mahasiswa dari Universitas Selamat Sri yang terdiri dari Kartiko Ageng Tahiyyah Nuswantari dan Taufiqul Fitra Hidayat, yang berhasil mengadakan kegiatan sosial di SD Negeri Bugangin, membawa semangat kebhinekaan global melalui acara gelar seni yang berkesan.
Pada Minggu Ke-14, tepatnya hari Senin tanggal 29 Mei, tim mahasiswa dari Universitas Selamat Sri tersebut berkolaborasi dengan SD Negeri Bugangin untuk menyelenggarakan acara gelar seni yang bertemakan “kebhinekaan global.” Acara ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk memenuhi program P5 (Penguatan Pendidikan Karakter) yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek Dikti.
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut menunjukkan komitmen mereka dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan kebudayaan. Mereka tidak hanya memberikan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan bagi siswa SD Negeri Bugangin, tetapi juga berusaha menghadirkan kegiatan yang mendukung pemahaman akan pentingnya keberagaman budaya di era globalisasi saat ini.
Melalui acara gelar seni ini, mahasiswa Universitas Selamat Sri menghadirkan beragam pertunjukan yang mencakup tarian, musik, drama, dan seni rupa. Setiap pertunjukan dipersiapkan dengan penuh dedikasi dan kreativitas tinggi, sehingga mampu menghibur seluruh siswa dan guru yang hadir. Tidak hanya itu, mahasiswa juga memberikan penjelasan singkat tentang makna budaya dan latar belakang setiap pertunjukan, sehingga para siswa dapat lebih memahami dan menghargai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Salah satu momen paling mengesankan adalah ketika Kartiko Ageng Tahiyyah Nuswantari dan Taufiqul Fitra Hidayat, bersama dengan tim tari, tampil dengan gaya tari tradisional daerah. Penampilan mereka yang energetik dan penuh semangat berhasil memikat perhatian para penonton, dan para siswa pun bersemangat mengikuti gerakan tari bersama. Hal ini membuktikan bahwa seni dapat menjadi jembatan yang kuat untuk menyatukan perbedaan dan memupuk rasa persaudaraan di antara kita.