Pelatihan Budidaya Jamur Tiram Untuk Meningkatkan Perekonomian Keluarga di Desa Pakisan Kec. Patean
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis jamur yang banyak diminati dalam dunia kuliner. Selain rasanya yang lezat, budidaya jamur tiram juga menjadi alternatif yang menjanjikan bagi para petani atau individu yang tertarik dalam dunia pertanian. Peluang ini yang dilihat oleh Kepala Desa Pakisan Kecamatan Patean. Suwanda dalam sambutannya menuturkan “Budidaya jamur tiram prospeknya sangat bagus, bisa dilihat dari kebutuhan pasar pagi Desa Pakisan untuk jamur tiram 30 kg-50 kg setiap harinya. Yang mana kebutuhan jamur itu untuk konsumsi dijadikan campuran sup, sayuran, lauk dan di goreng karena banyak mengandung manfaat”. Lebih lanjut Kepala Desa Pakisan selalu mendorong warganya untuk bisa mencari penghasilan tambahan dari hasil pertanian yang baru seperti budiaya jamur tiram ini, selanjutnya rencana akan mengadakan budidaya ayam petelur juga untuk meningkatkan ekonomi kesejahteraan pangan keluarga.
Keseriusan membangun desa mandiri dalam hal ekonomi pangan Suwanda selaku Kepala Desa Pakisan pada kegiatan yang diadakan Rabu, 3 Juli 2024 di aula desa pakisan menggandeng Akademisi Universitas Selamat Sri Kendal dari Tim Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang terdiri dari Feri Tristiawan, Eka Kurnia Patmasari, Nurifa Laksmitasari, Annisa Fitri Fauziah, dan Wahyu Adi Wibowo untuk menjadi pemateri dalam tema budi daya jamur tiram ini. Feri selaku ketua tim menuturkan “Potensi dan prospek budidaya jamur sangat menjanjikan sekali, terlebih permintaan pasar setiap tahunnya selalu meningkat”. Pak Feri sapaan akrabnya yang juga Dosen di Program Studi Akuntansi lebih lanjut menjelaskan, selain permintaan jamur dipasar yang selalu meningkat setiap tahun karena bisa diolah sebagai sayuran atau cemilan yang mempunyai cita rasa lezat, bergizi tinggi juga budidaya jamur ini menggunakan modal yang relative kecil dan bahan bahan yang di butuhkan bisa terjangkau oleh lapisan masyarakat. Budidaya jamur sangat fleksibel sehingga dapat dilakukan siapa saja, dimana saja, kapan saja. Jamur bisa dipanen setiap harinya dengan waktu panen higga 5 bulan.
Materi disampaikan oleh Tim Akademisi Universitas Selamat Selamat Sri selama 3,5 jam mulai jam 13:00 wib sampai jam 16:30 wib. Dibagi dua sesi sesi pertama jam 13:00 – 15.30 untuk pemaparan materi dan sesi kedua 15:30 – 16:30 wib untuk praktik budidaya jamurnya. Antusias warga yang datang sekitar 48 warga yang mendengarkan pemateri hingga berdiskusi dan praktik pembuatannya. Acara sosialisasi ini ditutup dengan pembagian bahan budidaya jamur tiram dan sesi foto Bersama dengan Pemateri dari Tim Akademisi Universitas Selamat Sri Kendal.